Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Gereja Katolik St. Petrus Stasi Sei Periuk






Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sei Periuk, berkedudukan di Dusun Sei Periuk, Kec. Bandar Kalipah Kab. Serdang Bedagei 20994. Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 10-05-1967, Stasi sei periuk, menempati gereja baru, terbuat dari semi permanen, dan berlokasi di tengah perkampungan. Tapak gereja tersebut merupakan hiba dari pemerintah setempat untuk mewadahi perkembangan hidup rohani warga. Luas area gereja tersebut ialah 1.600 M² (4 rante). Pastor yang bertugas di paroki santo joseph tebing tinggi kala itu adalah P. Burchardus van Weijden, OFMCap(1967-1970) dan P. Johannes Simamora, OFMCap (1969-1970). Beberapa tokoh awal hingga kini perkembangan di stasi St. Petrus Sei periuk adalah No Nama Keterangan 1 Bpk NN Butar butar 2 Op. Fernando Manurung 3 Op. Juli Manurung 4 Op. Doni Simbolon 5 Op. Debora Sihotang 6 Op. Bendrio Manurung 7 Bpk Meli Sihotang 8 Nyonya Evi Simalango 9 Nyonya There br. Sitinjak 10 Benhur Manurung 11 Bpk Sigiro 12 Bpk Nawer Manurung Pada awal permulaan gereja di stasi sei periuk keluarga katolik menunjukan perkembangan signifikan karena lokasi perkebunan yang sangat luas dan juga di area perkebunan tersebut hanya ada dua gereja yaitu; gereja katollik dan gereja HKBP. Gereja stasi santo petrus sei periuk pada awalnya terdiri dari jumlah 50 kepala keluarga namun seiring berjalannya waktu, banyak keluarga keluarga katolik pindah kependudukan dan juga ada yang dengan diam diam meninggalkan gereja dan pindah ke gereja lain, terutama karena ada banyak gereja yang ada di sekitar perkampungan. Dalam kurun waktu 45 tahun, gedung gereja sei periuk semi permanen tersebut bertahan. Pada tahun 2013, dimulai pembangunan gedung gereja yang baru, dengan luas lahan yang sama namun lokasi berbeda. Bangunan gedung gereja yang sekarang terletak sedikit jauh di luar perkampungan. Gereja stasi st. Petrus sei periuk terdiri dari 27 KK dengan 80 jiwa (thn 2017).

Post a Comment

0 Comments