Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Gereja Katolik St. Ignatius Penggalangan


Gereja Katolik Stasi Santo Ignatius Penggalangan, berkedudukan di Jl. Besar Tebing - Pagurawan , Dusun IV Desa Penggalangan Kec. Tebing Syahbandar, Kab. Serdang bedagai. Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 1956, beberapa umat katolik datang dari Tapanuli dan berkumpul bersama hendak mengadakan doa di rumah keluarga katolik secara bergantian. Kira-kira jumlah keluarga pada waktu itu 7 kepala keluarga. Pada waktu itu, beberapa keluarga dari kampung manggis ikut bergabung. beberapa bulan kemudian beberapa keluarga sepakat untuk mendirikan gedung gereja di panggalangan, kehendak tersebut mereka bicarakan kepada pastor Ludjer van Lande, OFMCap (1955-1957), pada waktu itu sebagai pastor di paroki Santo Joseph Tebing tinggi, kesepakatan tersebut direstui oleh pastor, sehingga dalam beberapa bulan beberapa keluarga bergotong royong membangun gedung gereja dengan konstruksi bangunan sangat sederhanadari kayu dan beratap rumbia, bangku dari pelepah aren. Beberapa tahun kemudian jumlah penduduk semakin bertambah banyak sehingga mempengaruhi pertambahan jumlah orang katolik karena banyak yang hendak menggabungkan diri dan hendak dibaptis katolik. Beberapa tokoh awal hingga kini Gereja stasi st. Ignatius ialah op. Marie Sinaga, op. Parmina Harianja, op. Tomi Sinaga, op. Irvan Sitinjak, Ama ni Parmina Harianja, op. Pani Gultom, Op. Gisel Tamba, op. Bunga Sitinjak, Ama ni ayu Tamba, op. Desna Gultom. Gedung gereja semula di jl. Karya (dulu namanya titirante), lalu kemudian karena jumlah umat katolik yang semakin banyak, maka di bangun gedung gereja yang baru. Luas area tanah milik Gereja stasi st. Ignatius ialah 21x250 M, dengan jumlah 74 kepala keluarga dan 300 jiwa, tercatat pada tahun 2017. Tradisi yang berkembang, bahasa sehari-hari, bahasa batak toba. Mayoritas penduduk bekerja di kebun, ladang. Relasi sosial berkembang sangat baik, rukun dan damai, baik diantara umat katolik maupun diantara Gereja Gereja tetangga dan masyarakat. Ada beberapa kelompok yang aktif dalam kegiatan Gereja, Misalnya; Punguan ibu ibu katolik, misdinar, Asmika. Pada bulan kitab suci dan pada bulan maria mengadakan doa di rumah secara bergantian. Dari Gereja stasi st. Ignatius ada beberapa yang sudah terpanggil menjadi pastor dan Suster antara lain pastor Frans Sinaga. Pr, Sr. Felisiana FCJM, Sr. Parminauli Harianja. DSA. Harapan kedepan semoga banyak yang dapat menjadi biarawan/ti serta semoga pendalaman kitab suci dan liturgi Gereja katolik di stasi st. Ignatius semakin dikembangkan sehingga kesetiaan hidup menggereja semakin kuat.

Post a Comment

0 Comments