Kalender Liturgi

Header Ads

Pendidikan Politik Umat Katolik Paroki Tebing Tinggi

dari ki-ka: P. Fredy, OSC (Pastor Paroki T. Tinggi), P. Selestinus Manalu, OFM.Cap,
Bpk. E. Sihombing (Ketua Pemuda Katolik), Drs. J. Sijabat (Ketua Sie HAK),
P. Sigiro (Koord Bid. Martyria), Juliana Sagala dan Herdi Maharaja (WKRI Cab. T. Tinggi
)














Paroki St. Joseph Tebing Tinggi melalui Bidang Martyria menggelar Pendidikan Politik Umat Katolik di aula Paroki Tebing Tinggi, Jumat (31/01). Berawal dari keprihatinan terhadap masalah pokok di bidang politik dimana umat belum memahami dengan benar apa artinya menjadi ‘garam’ dan ‘terang’ dunia; umat kurang berminat politik karena pemahaman yang keliru bahwa politik itu kotor; kurangnya tokoh Katolik dalam politik formal baik eksekutif maupun legislatif; politik uang merusak demokrasi dan merendahkan martabat manusia; dan umat Katolik tidak mempunyai strategi bersama (terkenal sangat kuat dalam kesatuan tetapi rapuh dalam praktek hidup. Dari sinilah DPP Paroki Tebing Tinggi mengajak Pemuda Katolik, WKRI, FKUB, HAK untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Kegiatan Pendidikan politik ini diikuti ratusan umat Katolik utusan dari sejumlah stasi dan lingkungan se-Paroki Tebing Tinggi, kelompok kategorial, tokoh masyarakat dan sebagian calon legislatif Katolik di Paroki Tebing Tinggi. Kegiatan tentang politik ini bermaksud memberi penjelasan yang tepat kepada peserta tentang tujuan mulia politik, yaitu demi terwujudnya kebaikan bersama. Politik yang bertujuan mulia seringkali dipahami secara sempit oleh masyarakat kita khususnya umat Katolik.

Pembicara dalam kegiatan ini antara lain, Bapak. H. Muhhamad Sofian, ST (Ketua KPU Kab. Serdang Bedagei) yang membawa materi tentang Penyelenggaraan Pemilu 2014, P. Selestinus Manalu, OFM.Cap, yang pada kesempatan ini menyampaikan materi tentang “Umat Katolik dan Masyarakat dan Dunia Sekitarnya” dan P. Clemens Tribawa Saksana, OSC, yang pada kegiatan ini menyampaikan materi dari Bapak Dedy Handoko, SH (sekretaris FMKI Prov. Sumut) yang berhalangan hadir karena sakit yaitu “Peran Umat Katolik Dalam Bidang Sosial Politik”

Pendidikan ini bermaksud membuka cakrawala pemahaman kita tentang tujuan mulia politik, yaitu demi terwujudnya kebaikan bersama. Karena itu, pengurus stasi dan lingkungan juga perlu diberi pemahaman tentang politik sebagai pelayanan kepada masyarakat demi terwujudnya keadilan sosial. Untuk itu pendidikan politik sebagai tata cara mengatur masyarakat menjadi sesuatu yang penting, demikian inti yang disampaikan P. Fredy, OSC dalam kata sambutannya, “Tidak boleh ada Kampanye disini” tegas Pastor Paroki seraya mengakhiri sambutan.

“Umat Katolik bagian dari masyarakat, bahkan menjadi panggilan iman untuk terlibat sebagai ‘garam’ (yang hanya menjadi asin ketika melebur dalam apa yang dimasak) dan terlibat sebagai ‘terang’ (yang hanya menerangi ketika di atas gantang atau tempat yang tinggi). Bila tidak melebur untuk mengasinkan dan menempatkan diri di atas gantang untuk menerangi, maka umat Katolik gagal menjalankan panggilannya di tengah dunia” demikian dikatakan P. Selestinus Manalu, OFM.Cap dalam materinya.

Menurut Bapak. Dedy Handoko, ST yang disampaikan oleh P. Bowo, OSC bahwa kesejaheraan umum (bonum commune) masyarakat menjadi tujuan utama yang hendak dicapai. Mengupayakan kesejahteraan umum merupakan “pelaksanaan kasih Injili, penggenapan kewajiban keadilan baik pada tataran antar-pribadi maupun pribadi dalam hubungannya dengan kesejahteraan umum, dan pelembagaan kelompok profesi dan antar pribadi. Untuk itu mari kita bergerak!kita harus bergerak bersama untuk menempatkan dan mendorong orang-orang terbaik guna turut serta bermain. “tidak mempermainkan dan tidak dipermainkan” demikian disampaikan P. Bowo, OSC dengan mengutip ungkapan yang diserukan oleh Uskup Agung Medan Mgr. DR. Anicetus B. Sinaga. OFM.Cap

Post a Comment

0 Comments