Gereja Katolik Stasi Santo Yohanes Pakam Raya, berkedudukan di JL. Acces Road , Desa Pakam Raya Selatan Kec. Medang Deras Kab. Batu Bara 21256 Provinsi Sumatera Utara. Tahun 1982, stasi st. Yohanes mulai didirikan sebagai gereja stasi. Pastor paroki pada masa itu, P. Joseph Rajagukguk, OFMCap (1981-1990), kehendak baik beberapa umat kala itu diterima baik oleh pastor sehingga pada tahun awal direncanakan pembangunan berlangsung dengan sangat baik dan lancar. Berdarsarkan penuturan para orang tua di stasi st. Yohanes pakam raya, gereja katolik stasi st. Yohanes pada awalnya bergereja di stasi simodong. Hal tersebut berlangsung kurang lebih tiga tahun (1975-1978). Pada mulanya ada sebanyak lima kepala keluarga. Pada awal tahun 1979, di sepakati untuk beribadat di rumah salahsatu umat yaitu Hotman butar-butar yang bertempat di pakam raya dusun VI, sampai tahun 1982, karena pertambahan umat yang semakin banyak, maka dibangun gedung gereja dengan swadaya umat setempat. Pada tahun 1990, atas dasar kesepakatan pengurus dan pastor paroki kala itu, maka diputuskan untuk membuat bangunan baru. Pada tahun, 1998, memulai proses pembangunan gedung gereja.Tahun 1999, umat stasi st. Yohanes pakam raya memasuki gedung gereja baru. Beberapa tokoh awal umat stasi st. Yohanes ialah Japoran Siringgo ringgo/M. Br Harianja (alm). Hotman butar-butar dan Monang Gultom. Berdasarkan penuturan bapak Sagala sebagai KDS, Sihombing, Sihotang dan beberapa pengurus lainnya, menyebutkan bahwa gereja stasi st. Yohanes mengutamakan suatu kerjasama yang baik diantara pengurus sehingga apapun yang menjadi program stasi dapat berjalan lancar. Contoh; liturgi peribadatan mingguan tertata rapi, karena kerjasama para pengurus untuk senantiasa membina umat
Gereja Katolik Stasi Santo Yohanes Pakam Raya, berkedudukan di JL. Acces Road , Desa Pakam Raya Selatan Kec. Medang Deras Kab. Batu Bara 21256 Provinsi Sumatera Utara. Tahun 1982, stasi st. Yohanes mulai didirikan sebagai gereja stasi. Pastor paroki pada masa itu, P. Joseph Rajagukguk, OFMCap (1981-1990), kehendak baik beberapa umat kala itu diterima baik oleh pastor sehingga pada tahun awal direncanakan pembangunan berlangsung dengan sangat baik dan lancar. Berdarsarkan penuturan para orang tua di stasi st. Yohanes pakam raya, gereja katolik stasi st. Yohanes pada awalnya bergereja di stasi simodong. Hal tersebut berlangsung kurang lebih tiga tahun (1975-1978). Pada mulanya ada sebanyak lima kepala keluarga. Pada awal tahun 1979, di sepakati untuk beribadat di rumah salahsatu umat yaitu Hotman butar-butar yang bertempat di pakam raya dusun VI, sampai tahun 1982, karena pertambahan umat yang semakin banyak, maka dibangun gedung gereja dengan swadaya umat setempat. Pada tahun 1990, atas dasar kesepakatan pengurus dan pastor paroki kala itu, maka diputuskan untuk membuat bangunan baru. Pada tahun, 1998, memulai proses pembangunan gedung gereja.Tahun 1999, umat stasi st. Yohanes pakam raya memasuki gedung gereja baru. Beberapa tokoh awal umat stasi st. Yohanes ialah Japoran Siringgo ringgo/M. Br Harianja (alm). Hotman butar-butar dan Monang Gultom. Berdasarkan penuturan bapak Sagala sebagai KDS, Sihombing, Sihotang dan beberapa pengurus lainnya, menyebutkan bahwa gereja stasi st. Yohanes mengutamakan suatu kerjasama yang baik diantara pengurus sehingga apapun yang menjadi program stasi dapat berjalan lancar. Contoh; liturgi peribadatan mingguan tertata rapi, karena kerjasama para pengurus untuk senantiasa membina umat
0 Comments