Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Gereja Katolik St. Paulus Stasi Simodong

Gereja Katolik Stasi Santo Paulus Simodong, berkedudukan di Dusun IV Desa Kampung Damai Simodong Kec. Medang Deras Kab. Batu Bara. Provinsi Sumatera Utara. Pastor Beatus Hubertus Henricus Josephus Maria Jenniskens, OFMCap (1953-1955) dan kembali ke Tebing Tinggi tahun (1966-1971), mengumpulkan beberapa umat dan membicarakan mengenai pengadaan gedung gereja di kampung damai simodong. Pembicaraan tersebut mencapai kesepakatan yang baik sehingga berhimpun beberapa keluarga. Kumpulan keluarga tersebut diketuai oleh NN Manulang sebagai vorhanger. Pada tahun awal pembangunan gereja semua biaya murni dari paroki st. Joseph tebing tinggi. Pada tahun 1950, gedung gereja st. Paulus terbentuk walaupun sangat sederhana. Pada tahun 1950, atas persetujuan pastor paroki, semua umat katolik di stasi st. Paulus sepakat untuk memindahkan gedung gereja dari tapak yang semula sangat dekat atau masuk dalam wilayah tanah wakaf (tempat pemakaman), sehingga menimbulkan ketidaksetujuan dari beberapa umat. Pada akhirnya beberapa bulan kemudian semua umat memutuskan untuk memindahkan gedung gereja ke dusun VI martoba. Pada tahun1951 semua umat dapat menggunakan gedung gereja tersebut, dan pada tahun 1952, gereja yang semula ada di dusun VI dipindahtempatkan ke lokasi yang sekarang yaitu dusun IV kp. Damai simodong. Pada tahun 1989, vorhanger N. Marpaung, jumlah umat katolik semakin berkembang. Pada tahun 1990, diadakan renovasi gedung gereja. Vorhanger pada waktu itu, O. Manurung. Dana renovasi disubsidi oleh keuskupan agung medan dan sebagian swadaya umat. Beberapa tokoh pengembang gereja st. Paulus ialah R. Naibaho, J. Manurung, NN. Manulang. Dan beberapa tokoh lain yang juga mempunyai peran. Tradisi yang berkembang di tempat ini, bahasa sehari-hari bahasa batak toba dan bahasa indonesia. Mayoritas umat bertani kebun dan sawah. Relasi antar umat sangat baik, demikian juga kerukunan antar warga dan gereja tentangga terjalin persaudaraan yang sangat baik. Pembinaan anak sekolah minggu katolik berjalan baik, punguan ibu katolik masih sangat aktif, doa lingkungan masih tetap dilaksanakan. Harapan kedepan semoga pendalaman iman dan penataran liturgi katolik dapat dikembangkan di stasi st. Paulus serta semoga ada yang terpanggil menjadi pastor atau suster, frater, bruder (biarawan/ti)

Post a Comment

0 Comments