Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Gereja Katolik St. Ignatius Sei Deras



Gereja Katolik Stasi Santo Ignatius Sei Deras, berkedudukan di Dusun VIII Desa Sei Suka , Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara. Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 1966, berkumpul 17 kepala keluarga, lalu mengadakan peribadatan di rumah secara bergantian. Kehendak para tokoh awal untuk mendirikan gereja di sei deras membuat mereka bekerjasama untuk mengajukan permohonan restu kepada pastor Sybrandus van Rossum, OFMCap (1966-19..) sebagai pastor pada waktu itu. Kehendak itu diterima baik, sehingga umat stasi boleh dapat mengadakan partangiangan di rumah Op. Sinaga ialah orang tua dari pastor Petrus Sinaga OFMcap. Mula- mula ketujuhbelas keluarga tersebut berkehendak untuk mendirikan gedung gereja. Pada akhirnya berhasil membentuk gedung gereja sangat sederhana berukuran 10x 15 M. Pada waktu itu, mereka membuatnya dari anyaman bambu beratap rumbia. Gedung gereja tersebut tidak bertahan lama. Karena pertambahan umat yang sangat pesat, Maka dibeli tapak baru dengan ukuran 18x 21 M. Pada waktu itu, jumlah umat mencapai 65 kepala keluarga. Karena perkembangan yang semakin nyata, pada tahun 2004, atas persetujuan dari pastor Tarsisius Warhadi, OSC, gedung gereja direnovasi dengan bentuk permanen menyeluruh dan (diperluas) dengan ukuran 50 x 100 M. Gereja st. Ignatius kini telah mencapai 80 kepala keluarga dengan 400 jiwa dan dibagi kedalam 4 lingkungan. Beberapa tokoh awal umat pendiri Gereja adalah Jamin Sinaga, Amanimeri Sinaga, Op. Nelli Nainggolan, Op. Sinaga, Op. Poli Rumahpea, Op. Doni Sinaga, Op. Rani Gultom, Amarasta Sinaga, Op. Petrus Nadeak, Kamino Sinaga. Tradisi yang berkembang di stasi sei deras adalah pembinaan regenerasi yang sangat bagus, relasi diantara umat sangat baik juga hubungan rukun diantara gereja tetangga. Bahasa sehari-hari adalah bahasa batak toba dan sekarang sudah banyak menggunakan bahasa Indonesia. Mayoritas Umat stasi bekerja di kebun dan ladang. Harapan ke depan semoga umat stasi semakin lebih giat dalam hidup menggereja dan semoga Gereja paroki mampu memperhatikan perkembangan ekonomi umat dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat menunjang perkembangan hidup. Selain itu ialah semoga pendalaman iman dan katekese mengenai ajaran ajaran Gereja semakin di perdalam. Gereja st. Ignatius hingga kini (2017) tercatat lima orang suster dan dua orang yang menjadi pastor ialah (sr. NN br Situmorang, sr. Valentina Nadeak, Sr. Bernadeta Sinaga, Sr. Rusmada Br sinaga. Pst. Petrus Sinaga OFMcap, Diakon Hendri OFMcap). Gereja st. Ignatius memperhatikan perkembangan iman orang muda, dengan sering mengadakan pembinaan bagi OMK, ASMIKA dan Punguan Ina Katolik (PIK).

Post a Comment

0 Comments