Gereja Katolik Stasi Santo Damianus Belidaan, berkedudukan di Dusun Belidaan Kec. Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai. Provinsi Sumatera Utara. Tahun 1971, gereja stasi belidaan mulai didirikan, mula mula berkumpul 5 kepala keluarga. Mereka mengadakan doa ibadat di rumah secara bergantian. Atas kerjasama yang baik diantara mereka, maka mereka berhasil mendirikan gedung gereja awal terbuat dari anyaman bambu berukuran 7x9 M. Setelah beberapa tahun, pastor pada waktu itu, ialah P. Antonius Siregar, OFMCap (1971-1976). Menerima baik kehendak para pengurus untuk mendirikan gereja di belidaan. Sekitar tahun 70an merupakan awal perubahan besar bagi kemajuan gereja st. Damianus belidaan. Kedatangan misionaris kapusin yaitu Ferdinando OFMcap, membawa nuansa yang berbeda. Beliau mendampingi orang- orang yang berpenyakit kusta. Sebab, belidaan adalah tempat bagi banyak orang penyandang kusta. Oleh sebab itu, dengan penuh kegigihan memberi perhatian khusus bagi kelangsungan hidup para penyandang penyakit tersebut. Dalam beberapa dekade jumlah umat semakin mengalami perkembangan signifikan maka dibangun gereja permanen. Pada tahun 2012, atas persetujuan pastor Yulianus Yahya Rusyadi, OSC, dan kerjasama yang kuat dari umat, gedung gereja di renovasi dengan swadaya dan bantuan dari paroki, perusahaan perkebunan, pemerintah setempat (departemen agama), dari dinas sosial dan beberapa donatur pemerhati para penyakit kusta. Beberapa tokoh awal umat pendiri Gereja st. Damianus belidaan ialah; Op. NN Tampubolon, Op. NN Sitanggang, Bakara, Kamon Samosir, Edison Silalahi, Kostan Sihaloho, Jadiaman Silalahi, Lamsa Siahaan, Tiambun br Simanjuntak. Tradisi yang berkembang di tempat ini ialah bahasa sehari-hari bahasa batak toba, bahasa Indonesia. Mayoritas umat katolik bekerja sebagai buruh tani, kelapa sawit, ubi kayu, dan sebagian umat masih berada di panti sosial penyandang penyakit kusta. Relasi diantara umat sangat baik, sehingga sampai saat ini banyak program sedang dijalankan untuk perbaikan gedung gereja. Demikian juga relasi dengan gereja-gereja tetangga sangat rukun dan damai. Harapan kedepan semoga umat katolik st. Damianus belidaan semakin mempunyai keteguhan iman, harapan akan hari depan, dan melalui generasi saat ini, semoga ada yang terpanggil menjadi pastor atau Suster untuk menuntun dan menggembalakan umat. Semoga katekese mengenai pendalaman iman, dan mengenai liturgi Gereja katolik semakin dikembangkan
- Home-icon
- _Sejarah
- _Spiritualitas
- _Profil Pastor
- Profil Lingkungan
- Profil Stasi
- _Rayon St. Matias
- __Stasi Bah Tonang
- __Stasi Gunung Pamela
- __Stasi Nagarajarimbun
- _Rayon St. Tadeus
- __Stasi Bandar Pamah
- __Stasi Kampung Toba
- __Stasi Batu Hobot
- __Stasi Buho
- _Rayon St. Matius
- __Stasi Bandar Bejambu
- __Stasi Pertapaan
- __Stasi Sukarame
- __Stasi Kampung Jati
- __Stasi Silau Bawang
- __Stasi Blok 10
- __Stasi Bakaran Batu
- __Stasi Desa Dame
- __Stasi Bangun Bandar
- _Rayon St. Petrus
- __Stasi Kampung Juhar
- __Stasi Kayu Besar
- __Stasi Pagurawan
- __Stasi Sidomulio
- _Rayon St. Andreas
- __Stasi Toba Satu
- __Stasi Hutabagasan
- __Stasi Kp. Manggis
- __Stasi Sei Periuk
- __Stasi Mangga Dua
- __Stasi Penggalangan
- _Error Page
- Mega Menu
- Learn Blogging
- Download Formulir
- _Form Baptis Bayi
- _Form Katekumen
- _Form Komuni Pertama
- _Form Perkawinan
- Alkitab Online
0 Comments