Kalender Liturgi

Header Ads

6 Strategi Kampanye Digital Pada Masa Kampanye Pemilu 2024



Memasuki tahun politik 2024, partai politik di Indonesia berlomba lomba untuk memperebutkan dukungan agar bisa memenangkan pemilu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali ini.

Selain melakukan pemilu untuk presiden, para caleg atau calon legislatif juga turut berpartisipasi dalam pemilu. Namun, berbeda dengan pemilihan presiden, partisipasi caleg ini dinilai tidak mudah.

Mengapa? Karena mereka harus menghadapi lawan politik untuk memperebutkan dukungan dari para pemilih.

Dengan dukungan tersebut, baru mereka bisa sukses mendapatkan jabatan sebagai anggota dewan.

Selain harus mempersiapkan kampanye yang matang, para caleg harus memiliki strategi yang matang supaya bisa menang.

Pada artikel ini kami akan membagikan 6 strategi dalam dunia digital marketing yang bisa dilakukan oleh para caleg, guna memperoleh dukungan masyarakat di pemilu 2024.

1. Melakukan riset dan analisis pasar

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Line Today pada masa pemilu 2019 silam, sebanyak 80% anak muda dengan rentang usia 17-35 tahun tidak mengenal profil calon legislatif DPR serta DPD yang mendaftar.

Mengapa bisa demikian? Kurangnya analisis dan riset dari para calon legislatif menjadi salah satu kesalahan fatal kampanye caleg. Tidak sedikit juga dari para caleg yang ingin mendesain image mereka ingin terlihat seperti generasi milenial namun jatuhnya jadi terlihat melebih-lebihkan dan tidak sesuai umur.

Lalu, bagaimana seharusnya para caleg bersikap untuk lebih dikenal oleh kaum millennial? Dalam hal ini penting untuk dilakukan riset dan analisis tentang apa saja kebutuhan kaum milenial dan pendekatan apa saja yang penting dicermati oleh para caleg.

2. Membuat Kampanye yang unik dan menarik

Memiliki ide yang unik dan menarik bisa dijadikan bekal para calon legislatif untuk lebih tampil menonjol dibandingkan dengan para calon lainnya. Maka dari itu, ide kampanye harus dipersiapkan secara matang dan tidak boleh asal-asalan. Selain itu, ide kampanye harus bisa dikemas secara lebih baik dengan bahasa yang tidak rumit supaya bisa dipahami oleh masyarakat awam.

3. Membangun image di sosial media

Calon legislatif merupakan orang orang yang nantinya dipilih untuk menjadi dewan perwakilan rakyat (DPR) berdasarkan dukungan masyarakat yang dinyatakan oleh pemilihan umum (Pemilu). Jika berbicara lebih lanjut tentang bagaimana cara promosi personal branding para caleg di sosial media, maka mereka perlu menyesuaikan kampanyenya dengan algoritma dari masing-masing media sosial. Saat ini, ada beberapa media sosial yang bisa digunakan oleh para caleg untuk membangun image mereka di sosial media, diantaranya :

Instagram

Instagram merupakan sebuah sosial media yang lebih banyak menampilkan visual berbentuk foto/video dibandingkan dengan tulisan. Hal ini memudahkan para caleg untuk lebih dikenal masyarakat luas.

TikTok

Tak perlu diragukan lagi, kaum milenial di jaman sekarang pasti sudah mengerti aplikasi TikTok. Hal ini menjadi peluang besar yang bisa dicoba oleh para caleg guna mempromosikan diri mereka selama masa pra pemilu. Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan para calon legislatif untuk membranding image mereka di TikTok

Twitter

Berbeda dengan 2 media social diatas, Twitter lebih banyak digunakan untuk berpendapat melalui text, seperti microblogging. Meskipun demikian, Twitter bisa digunakan sebagai wadah diskusi politik yang aktif. Dilansir oleh Blog Twitter, terdapat lebih dari 124 juga tweet seputar pemilu di tahun 2019. Jumlah ini meningkat 30% dari jumlah tweet di pemilu tahun 2014

4. Melakukan promosi kampanye secara digital

Selain membangun image secara online, para caleg diharapkan mampu menaikan personal brandingnya dengan cara promosi kampanye secara digital. Bayangkan saja para caleg sudah membuat ide yang fantastis, tapi tidak ada orang yang mengetahui ide tersebut

5. Berpartisipasi dalam diskusi publik

Memasuki tahun politik, pastinya akan ada banyak Universitas dan lembaga hukum yang menyediakan diskusi publik sebagai wadah untuk para calon legislatif mengaspirasikan pendapatnya. Maka dari itu, penting bagi para calon legislatif untuk ikut berpartisipasi dan hadir dalam diskusi umum politik yang diadakan. Dengan wadah tersebut, para caleg mampu mendapatkan feedback maupun keluh kesah masyarakat selama ini, dan memberikan solusi terbaik bagi mereka yang nantinya diusung dalam masa kampanye.

6. Bekerjasama dengan para influencer lokal

Anda pernah melihat seorang influencer mempromosikan sebuah produk di sosial media mereka? Sama halnya dengan pemanfaatan kampanye digital, para caleg bisa memanfaatkan influencer untuk meningkatkan popularitas mereka.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mencari calon influencer yang bisa berdampak baik untuk caleg. Misalnya, caleg mendaftarkan diri untuk mengisi dewan olahraga, maka mendapatkan influencer yang sudah aktif membagikan postingan di bidang olahraga cocok untuk membantu promosi.

Memenangkan suara saat pemilu serupa dengan memenangkan perhatian calon pembeli Anda dalam bisnis. Maka dari itu, sangat penting mempersiapkan strategi yang matang saat masa kampanye berlangsung. Strategi yang matang dengan didukung oleh eksekusi yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.

Itulah 6 strategi kampanye digital yang bisa digunakan oleh para caleg pada masa kampanye pemilu 2024

Post a Comment

0 Comments