Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Gereja Katolik Stasi St. Maria Pematang senter

Gereja Katolik Stasi Santa Maria Pematang Senter, berkedudukan di JL. Pematang senter Desa Tebing Tinggi kec. Tanjung Beringin Kab. Serdang bedagai . Provinsi Sumatera Utara. Tahun 1962, mulai pembangunan gedung gereja di area tanah milik umat katolik (NN br Gultom). Luas area gereja tersebut 300 M². Bangunan awal terbuat dari kayu bulat, anyaman bambu, berlantai tanah. Beatus Hubertus Henricus Josephus Maria Jenniskens, OFMCap ( 1966-1971), sebagai pastor paroki memikirkan lebih jauh untuk merenovasi gedung gereja ke semi permanen. Bangunan tersebut bertahan beberapa tahun, akhirnya dibangun gedung yang sekarang ini atas swadaya umat serta bantuan dari paroki. Beberapa tokoh awal hingga kini umat stasi st. Maria pematang senter ialah; Arden parhusip, Halomon silaban, Obergultom, Meli purba, Japitar situmorang, Perte gultom, Sahat nainggolan, Gili nadeak, Sampe manungkali, Berhamin nainggolan, Arisman lawo, Nurhayati br hotang, Tiurlan br. Harianja, Rusdi br. Gultom, Rilis br. Silitonga. Stasi st. Maria terdiri dari 25 kepala keluarga dengan 48 jiwa. Di stasi ini, pembinaan iman anak dan orang muda sangat baik dan berjalan lancar, doa lingkungan selalu dilakukan di rumah keluarga katolik secara bergantian. Dalam upaya membersihkan gedung gereja selalu ada waktu gotong royong. Relasi dengan beberapa gereja tetangga sangat rukun, sehingga pada waktu waktu tertentu ada doa (tangiang parsahutaon) untuk mendoakan biji tanaman. Mayoritas umat katolik berpencaharian sebagai tani sawah dan kebun. Bahasa sehari –hari adalah bahasa batak toba. Harapan kedepan umat stasi, semoga banyak orang muda yang terpanggil menjadi pastor atau suster (biarawan biarawati) dari stasi st. Maria, serta pembinaan iman semakin ditumbuhkembangkan

Post a Comment

0 Comments