Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Stasi St. Maria Sei Martebing

Gereja Katolik Stasi Santa Maria Sei Martebing, berkedudukan di Desa Martebing Kec. Tebing Tinggi Kab. Serdang Bedagei. Provinsi Sumatera Utara. Tahun 1954, stasi santa Maria mulai mengadakan peribadatan di rumah-rumah secara bergantian. Pada waktu itu, ada sekitar sepuluh keluarga mengadakan partangiangan di rumah secara bergantian. Kehendak kesepuluh keluarga tersebut, mereka utarakan kepada pastor Beatus Hubertus Henricus Josephus Maria Jenniskens, OFMCap (1953-1955),P. Ludjer van Lande, OFMCap (1955-1957). Para pastor menerima baik harapan keluarga keluarga tersebut untuk mendirikan gedung gereja. Atas persetujuan para pastor tersebut, seluruh umat bergotong royong untuk membangun gedung gereja terbuat dari kayu bulat dan papan serta berlantai tanah. Bangunan tersebut bertahan sampai 24 tahun. Pada tahun 1978, merenovasi gedung gereja. Pada tahun 2005, atas persetujuan pastor Tarsisius Warhadi, OSC, gedung gereja dibangun berbentuk permanen menyeluruh dan pindah lokasi, sekitar 50 Meter dari lokasi sebelumnya. Pembangunan tersebut berlangsung cepat karena donatur dari mahasiswa jepang, anak dari salah seorang umat dan juga karena kerjasama umat stasi dalam bergotong royong. Beberapa tokoh awal umat pendiri gereja tersebut (bapak NN. Naibaho, bapak NN Nadeak, bapak NN Gultom, bapak NN Sinaga, bapak NN Siagian, bapak NN Sipahutar, bapak raja Naibaho, ibu resmina br Rajagukguk, bapak bernard naiggolan). Tradisi yang berkembang di tempat ini, mayoritas penduduk bertani sawah, kebun, dan ladang. Berbahasa sehari-hari bahasa batak toba. Relasi diantara umat sangat baik, sebanyak 20 kepala keluarga sering mengadakan doa lingkungan atau partangiangan di rumah secara bergantian. Relasi tersebut terbangun pula diantara gereja tetangga, sahingga sampai sekarang, keakraban dan kerukunan terjalin sangat baik; Misalnya, maradat, tangiang parsahutaon, dan lain sebagainya. Pembinaan iman di stasi st. Maria martebing, tergolong sangat baik, walaupun jumlahnya sedikit, namun anak sekolah minggu katolik tetap berjalan lancar. Sekarang ini, pada tahun 2017 seorang pemuda dari stasi st. Maria terpanggil menjadi biarawan melalui the Order of Friars Minor Capuchin (OFMcap). Harapan kedepan semoga stasi st. Maria sei martebing semakin bertumbuh dalam iman dan berkembang jumlah umat katolik serta mengucapkan syukur karena pada tahun ini (2017) mendapatkan rahmat besar melalui peristiwa pemberkatan gereja (pamasu masuon huria) oleh Vikaris Episkopal Keuskupan Agung Medan (KAM); Pastor Eko. Pr. Semoga rahmat pemberkatan ini meneguhkan iman umat katolik stasi st. Maria sei martebing, dan seluruh umat paroki st. Joseph tebing tinggi


Post a Comment

0 Comments