Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Stasi St. Maria Sei Putih



Gereja Katolik Stasi Santa Maria Sei Putih, berkedudukan di Dusun III Sei Putih Desa Sei Belutu , Kec. Sei Bamban Kab. Serdang Bedagei 20695. Provinsi Sumatera Utara. Tahun 1952, atas persetujuan P. Justus Weetman,OFMCap (1951-1954), Pastor Elpidius van Duijnhoven OFMCap (1951-1954).P. Odilo, OFMCap (1951-1953). Gereja st. Maria resmi menjadi gereja stasi. Pada awalnya dibangun bentuk semi permanen. Bangunan tersebut bertahan beberapa tahun, lalu di renovasi menjadi permanen menyeluruh. Stasi st. Maria pada mulanya mempunyai sekolah di sekitar area gereja. Tetapi, hanya bertahan beberapa tahun lalu kemudian sekolah tersebut di tutup dengan alasan jumlah murid yang sangat sedikit, hal itu dipengaruhi karena pada waktu itu banyak keluarga katolik menyekolahkan anaknya di sekolah INPRES karena dapat dijangkau biaya pendidikan, selain itu beberapa keluarga katolik pindah tempat, contohnya ke stasi st. Maria sei serima dan beberapa stasi lainnya. Pada mulanya, berdasarkan penuturan umat stasi (Esron samosir S. pd), menyebutkan bahwa stasi st. Maria sei putih adalah stasi besar jumlahnya hingga mencapai 180 kepala keluarga. Tetapi kemudian mengalami pemekaran dan perpindahan keluarga sehingga kemudian berkurang. Perlu dicatat bahwa sebagian gedung sekolah dan gedung gereja lama dipakai oleh stasi yang baru berdiri pada waktu itu untuk tempat peribadatan sementara contohnya di stasi pematang buluh dan stasi bedagai. Berdasarkan catatan stasi pada tahun 2017, umat stasi st. Maria sei putih terdiri dari 140 kepala keluarga dengan 400 jiwa, dibagi kedalam lima lingkungan pendampingan pelayanan pastoral yaitu lingkungan kiri gereja, lingkungan kanan gereja (sekarang diberi nama lingkungan st. Petrus), lingkungan samping terusiga kampung durian, lingkungan parsaoran pintu air, lingkungan kebun sayur. Luas area tanah Gereja stasi st. Maria sei putih kurang lebih 21x40 M. Tradisi yang berkembang bahasa sehari-hari yaitu bahasa batak toba. Pencaharian bertani sawah dan kebun. Relasi diantara pengurus dan umat sangat harmonis sehingga kehidupan menggereja di stasi st. Maria sangat berkembang baik. Demikian pula relasi dengan gereja tetangga tercipta rukun dan damai. Gereja st. Maria menjadi Gereja yang hampir seluruh kelompok kategorial berjalan baik, misalnya punguan inang katolik (PIK), orang Muda Katolik (OMK), Anak sekolah Minggu Katolik (ASMIKA),demikian doa lingkungan berjalan lancar. Tercatat hingga kini ada dua pastor dan tiga suster yang terpanggil menjadi biarawan biarawati yaitu Pastor Harol Harianja OFMcap, Pastor Martinus Situmorang SVD, Sr. Veronika Sitinjak CB, Sr. Hilaria Manurung, Sr. NN br Sihotang. Harapan kedepan umat stasi semoga pendampingan pastoral semakin dinyatakan kepada umat melalui bentuk katekese sederhana dan pendalaman liturgi Gereja Katolik yang baik

Post a Comment

0 Comments