Kalender Liturgi

Header Ads

Sejarah Stasi St. Petrus Potean

Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Potean, berkedudukan di Jl. Besar Desa Suka Damai Dusun XII , Kec. Sei Bamban Kab . Serdang Bedagai. Provinsi Sumatera Utara. Tahun 1955, berdiri gereja stasi st. Petrus. Pada awal berdirinya, beberapa keluarga berencana untuk menggabungkan diri menjadi katolik, pada waktu itu ada dari gereja HKBP dan ada juga keluarga katolik pendatang baru yang berkediaman di daerah sekitar desa suka dame. Pastor pada waktu itu, P. Ludjer van Lande, OFMCap (1955-1957), sangat mendukung berdirinya gereja st. Petrus Potean. Pada tahap-tahap awal pembangunan gedung, umat dengan swadaya bergotong royong untuk membangun gedung gereja yang terbuat dari papan dan sebagian bantuan dari paroki. Pada tahun- tahun awal sebelum berdiri gereja peribadatan di lakukan di rumah secara bergantian. Hingga beberapa tahun kemudian jumlah keluarga katolik stasi st. Petrus mencapai 28 KK. Beberapa tokoh awal hingga kini umat pendiri gereja st. Petrus potean adalah op. Priska Sirait. NN Sinambela. Op. Leo Tamba. Op. Bernatal. Bp B. Jakobus butar butar. Op. Eka Sinaga. Bp Heni Sinaga. Bp Benyamin Nainggolan. Atas persetujuan pastor Tarsisius Warhadi OSC dan pastor Bobby OSC. Gedung gereja direnovasi menjadi permanen, dengan bantuan dari keuskupan dan partisipasi umat. Berdasarkan catatan pada tahun 2017 umat stasi berjumlah 35 kepala keluarga dengan 150 jiwa, luas area tanah milik Gereja 800 M. Keaktifan dalam hidup menggereja sangat baik, termasuk pendampingan bina iman anak berjalan lancar. Relasi diantara pengurus dan umat stasi sangat bagus sehingga sering mengadakan doa lingkungan. Demikian relasi dengan gereja tetangga terjalin sangat rukun dan damai. Bahasa sehari-hari adalah bahasa batak toba dan bahasa indonesia. Mayoritas berpencaharian tani sawah dan kebun. Keterlibatan kaum muda dalam penghayatan liturgi Gereja Katolik sangat baik, sehingga orang muda kerapkali diikutkan dalam petugas mingguan dalam peribadatan. Harapan kedepan semoga Gereja mengutamakan pendalaman iman umat dan pengembangan ekonomi masyarakat. Dengan demikian kesetiaan dalam hidup menggereja semakin nyata dan berdaya guna


Post a Comment

0 Comments